Dalam pengasinganmu melawan segala hambar
Aku ingin menjadi hutan, rumah dari segala safar
Atau...
menjadi tebing-tebing batu, tempatmu sejenak sandar
atas seluruh gusar
Barangkali pantas bagiku
menjadi sepercik air telaga bagimu;
menceraikanmu dari peluh, menggantinya dengan seteguk teduh
Aku ingin menjadi kabut, yang mustahil kau dekap
Menghilang dan pergi tak terduga
Mungkin yang akan menyesatkan jalanmu
atau... Mungkin pula yang akan memberi isyarat:
Sudah waktunya berhenti; memberi jeda pada langkah,
kemudian mencari arah
Atau kalau mau,
Biarkan aku menjadi selangka edelweis
yang sudah jauh-jauh kau tuju
hanya demi sekejap sekap
Membuatmu kehilangan banyak,
demi sebentuk kesadaran:
bahwa tak semua usaha bisa membeli yang berharga
Atau, bolehkah aku menjadi puncak?
Menjadi tempat terakhirmu menapak
Titik menyudahi petualangan
sebelum pulang
Atau sekedar menjadi semilir angin,
Membisikimu tentang kelembutan rindu berkalang ragu
Bolehkah aku menjadi segala benda yang kau rindu?
Bolehkah aku menjadi semua tempat yang kepingin kau tuju?
Menjadi hutanmu, telagamu, kabutmu, edelweismu, puncakmu
Aku ingin menjadi setapak jalan yang jauh bagimu....
Membuatmu terlatih untuk lelah
tertatih menanjak terjal
Menyengsarakanmu dengan keputusasaan
Mengantarmu pada perjalanan yang nyaris sia-sia
Mungkin saja benar;
kesungguhan dalam menggapai,
menentukan seberapa lama kenangan itu bertahan
Aku ingin menjadi hutan, rumah dari segala safar
Atau...
menjadi tebing-tebing batu, tempatmu sejenak sandar
atas seluruh gusar
Barangkali pantas bagiku
menjadi sepercik air telaga bagimu;
menceraikanmu dari peluh, menggantinya dengan seteguk teduh
Aku ingin menjadi kabut, yang mustahil kau dekap
Menghilang dan pergi tak terduga
Mungkin yang akan menyesatkan jalanmu
atau... Mungkin pula yang akan memberi isyarat:
Sudah waktunya berhenti; memberi jeda pada langkah,
kemudian mencari arah
Atau kalau mau,
Biarkan aku menjadi selangka edelweis
yang sudah jauh-jauh kau tuju
hanya demi sekejap sekap
Membuatmu kehilangan banyak,
demi sebentuk kesadaran:
bahwa tak semua usaha bisa membeli yang berharga
Atau, bolehkah aku menjadi puncak?
Menjadi tempat terakhirmu menapak
Titik menyudahi petualangan
sebelum pulang
Atau sekedar menjadi semilir angin,
Membisikimu tentang kelembutan rindu berkalang ragu
Bolehkah aku menjadi segala benda yang kau rindu?
Bolehkah aku menjadi semua tempat yang kepingin kau tuju?
Menjadi hutanmu, telagamu, kabutmu, edelweismu, puncakmu
Aku ingin menjadi setapak jalan yang jauh bagimu....
Membuatmu terlatih untuk lelah
tertatih menanjak terjal
Menyengsarakanmu dengan keputusasaan
Mengantarmu pada perjalanan yang nyaris sia-sia
Mungkin saja benar;
kesungguhan dalam menggapai,
menentukan seberapa lama kenangan itu bertahan